HIDUPKAN SUNNAH KEMBALI
Sunnah Yang Dilupakan | Siri 2
9. Tidak Begadang Dan Segera Tidur Selesai Shalat Isya`
Hal ini
berlaku jika tidak ada keperluan saat begadang. Tetapi jika ada
keperluan, seperti belajar, mengubati orang sakit dan lain-lain maka itu
diperbolehkan. Dalam hadits shahih dinyatakan bahwa Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak suka tidur sebelum solat isya` dan
tidak suka begadang setelah solat isya`.
10. Mengikuti Bacaan Muadzin
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhu bahwa dia
mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika kalian
mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan oleh muadzin,
kemudian bershalawatlah kepadaku. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku,
maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.Kemudian mintakan
wasilah untukku, karena wasilah merupakan tempat di syurga yang tidak
layak kecuali bagi seorang hamba Allah dan aku berharap agar akulah yang
mendapatkannya. Barangsiapa yang memintakan wasilah untukku maka ia
akan mendapatkan syafaatku (di akhirat kelak).” (HR. Muslim)
11. Berlumba-Lumba Untuk Mengumandangkan Adzan, Bersegera Menuju Shalat, Serta Berupaya Untuk Mendapatkan Shaf Pertama.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Andaikata umat manusia
mengetahui pahala di balik adzan dan berdiri pada shaf pertama kemudian
mereka tidak mendapatkan bahagian kecuali harus mengadakan undian
terlebih dahulu niscaya mereka membuat undian itu. Andaikata mereka
mengetahui pahala bergegas menuju masjid untuk melakukan solat, niscaya
mereka akan berlumba-lumba melakukannya. Andaikata mereka mengetahui
pahala shalat isya dan subuh secara berjamaah, niscaya mereka datang
meskipun dengan merangkak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Meminta Izin Tiga Kali Ketika Bertamu
Jika tidak mendapatkan izin dari tuan rumah, maka anda harus pergi.
Namun, banyak sekali orang yang marah-marah jika mereka bertamu tanpa
ada perjanjian sebelumnya. Allah Ta’ala berfirman, “Dan jika dikatakan
kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci
bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. An-Nuur:
28)Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Adab meminta izin
itu hanya tiga kali, jika tidak diizinkan maka seseorang harus pulang.”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim)
12. Mengibaskan Seprai Saat Hendak Tidur
Diriwayatkan dari Abu
Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda,“Jika kalian hendak tidur, maka hendaknya dia mengambil ujung
seprainya, lalu mengibaskannya dengan membaca basmallah, karena dia
tidak mengetahui apa yang akan terjadi di atas kasurnya. Jika dia hendak
merebahkan tubuhnya, maka hendaknya dia mengambil posisi tidur
mengiring ke kanan dan membaca, “Maha Suci Engkau, ya Allah, Rabbku,
dengan-Mu aku merebahkan tubuhku, dan dengan-Mu pula aku mengangkatnya.
Jika Engkau menahan nyawaku, maka ampunkanlah ia, dan jika Engkau
melepasnya, maka lindungilah ia dengan perlindungan-Mu kepada
hamba-hamba-Mu yang shalih.” (HR. Muslim)
13. Meruqyah Diri Dan Keluarga
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhabahwa ia berkata, “Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sentiasa meruqyah dirinya dengan
doa-doa perlindungan ketika sakit, yaitu pada sakit yang menyebabkan
wafatnya beliau. Saat beliau kritis, akulah yang meruqyah beliau dengan
doa tersebut, lalu aku mengusapkan tangannya ke anggota tubuhnya
sendiri, karena tangan itu penuh berkah.” (HR. Al-Bukhari)
14. Berdoa Saat Memakai Pakaian Baru
Diriwayatkan dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahu Anhu ia berkata,
“Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika mengenakan pakaian baru,
maka beliau menamai pakaian itu dengan namanya, baik itu baju, surban,
selendang ataupun jubah, kemudian beliau membaca, “Ya Allah, hanya
milik-Mu semua pujian itu, Engkau telah memberiku pakaian, maka aku
mohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan tujuannya dibuat, dan aku
berlindung kepada-Mu dari keburukannya dan keburukan tujuannya dibuat.”
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
15. Mengucapkan Salam Kepada Semua Orang Islam Termasuk Anak Kecil
Diriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhu, ia
menceritakan, ”Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam, ‘Apa ciri keislaman seseorang yang paling
baik?’Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menjawab, ‘Kamu memberikan
makanan (kepada orang yang memerlukan) dan mengucapkan salam kepada
orang yang kamu kenal dan orang yang tidak kamu kenal.” (HR. Al-Bukhari
dan Muslim)
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahu Anhu bahwa ia menuturkan, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berjalan melewati kumpulan anak-anak, lalu beliau mengucapkan salam kepada mereka semua.” (HR. Muslim)
16. Berwudhu Sebelum Mandi Besar (Mandi Junub)
Diriwayatkan dari Aisyah Radhiyallahu Anhu, “Jika Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam ingin mandi besar, maka beliau membasuh
tangannya terlebih dahulu, lalu berwudhu seperti hendak shalat, kemudian
memasukkan jemarinya ke air dan membasuh rambutnya dengan air.
Selanjutnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam menuangkan air tiga
cedok ke kepalanya dengan menggunakan tangannya, lalu mengguyur semua
bagian tubuhnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
17. Membaca ‘Amin’ Dengan Suara Keras Saat Menjadi Makmum
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Jika imam membaca “Amin” maka kalian juga harus membaca “Amin” karena barangsiapa yang bacaan Amin-nya bersamaan dengan bacaan malaikat maka diampunkan dosa-dosanya yang telah berlalu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa kaum salafus-shalih mengeraskan bacaan “Amin” sehingga masjid bergemuruh.
18. Mengeraskan Suara Saat Membaca Zikir Setelah Shalat
Di dalam kitab Shahih Al-Bukhari disebutkan, “Ibnu Abbas Radhiyallahu
Anhuma mengatakan, mengeraskan suara dalam berzikir setelah orang-orang
selesai melaksanakan shalat wajib telah ada sejak zaman Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam. Ibnu Abbas juga mengatakan, “Aku
mengetahui orang-orang telah selesai melaksanakan shalat karena
mendengar zikir mereka.” (HR. Al-Bukhari)Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah
berkata, “Disunnahkan mengeraskan suara saat membaca tasbih, tahmid dan
takbir setelah shalat.”Sunnah ini tidak dilakukan di banyak masjid
sehingga tidak dapat dibedakan apakah imam sudah salam atau belum,
karena suasananya sepi dan hening. Caranya adalah imam dan makmum
mengeraskan bacaan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah) dan
takbir (Allahu Akbar)
19. Membuat Pembatas Saat Sedang Shalat Fardhu Atau Shalat Sunnah
Diriwayatkan dari Abu Said al-Kudri Radhiyallahu Anhu bahwa
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Ketika kalian hendak
shalat, maka buatlah pembatas di depannya dan majulah sedikit, dan
janganlah membiarkan seseorang lewat di depannya. Jika ada orang yang
sengaja lewat di depannya, maka hendaknya dia menghalanginya karena
orang itu adalah setan.” (HR. Abu dawud dan Ibnu Majah)
Diriwayatkan dari
Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata, “Rasulullah
menancapkan tombak di depannya, lalu shalat di belakang tongkat itu.”
(HR. Al-Bukhari)
Sunnah ini sering diabaikan, terutama saat melakukan
shalat sunnah.Wahai saudaraku! Jadilah seperti orang yang diungkapkan
oleh Abdurrahman bin Mahdi, “Aku mendengar Sufyan berkata, ‘Tiada satu
hadits pun yang sampai kepadaku kecuali aku mengamalkannya meskipun
hanya sekali.”Muslim bin Yasar mengatakan, “Aku pernah melakukan shalat
dengan memakai sandal padahal shalat tanpa sandal sangat mudah
dilakukan. Aku melakukan itu hanya ingin menjalankan sunnah Rasul
Shallallahu Alaihi wa Sallam.”Ibnu Rajab menuturkan, “Orang yang beramal
sesuai ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, meskipun amal
itu sangat kecil, maka itu akan lebih baik daripada orang yang beramal
tidak sesuai dengan ajaran Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam
meskipun dia sangat bersungguh-sungguh.”Ya Allah, jadikanlah kami
orang-orang yang mengikuti sunnah rasul-Mu dan mengikuti jejaknya. Ya
Allah, kumpulkanlah kami dan kedua orang tua kami bersamanya di surga
wahai Tuhan Yang Maha Pengasih.
Sumber: Kitab Arba’una Darsan Liman Adraka Ramadhan karya Syaikh Abdul Malik Bin Muhammad Bin Abdurrahman Al-Qasim